Walau mumpuni dalam merancang konsep teknologi namun mereka tetaplah manusia yang bisa salah. Dalam dunia teknologi mereka dipandang sebagai maestro yang telah meciptakan ide jenius dan menakjubkan. Namun ternyata mereka telah menluncurkan predisksi yang sepenuhnya meleset dari apa yang dikatakan. Berikut ANE akan mengulas, 6 Prediksi Maestro Teknologi yang Salah total.
1. Steve Jobs: Layar 7 inchi terlalu kecil untuk menunjukkan kemampuan software
Pada Oktober 2010, beberapa perusahaan mulai memproduksi tablet PC berukuran 7 inch. Namun Steve Jobs menganggap remeh produk itu dan menyatakan Apple tidak akan membuatnya.
"Alasan kami tidak membuat tablet 7 inch adalah karena kami tidak ingin mematok harga yang rendah," katanya ketika itu.
"Ini karena kami pikir layarnya terlalu kecil untuk menunjukkan kemampuan software. Sebagai sebuah perusahaan yang mengutamakan software, kami berpikir tentang strategi software lebih dulu," tambahnya.
Nyatanya, Apple kemudian memutuskan memproduksi iPad Mini. Tablet berukuran 7,9 inch ini dijual lebih terjangkau dari iPad yang lebih besar.
2. Ken Olsen: Komputer tak akan menjadi produk massal
Kenneth Harry Olsen adalah pendiri Digital Equipment Corporation (DEC) pada tahun 1957. Perusahaan ini dulu pernah meraksasa sebagai vendor sistem komputer.
Ken pernah memprediksi bahwa komputer tidak akan pernah menjadi produk massal. Dan digunakan oleh banyak orang.
"Tidak ada alasan bagi para individu untuk memiliki sebuah komputer di rumah mereka," kata Olson pada tahun 1977.
Nyatanya prediksinya itu salah total. Saat ini, komputer personal sudah lumrah dibeli dan dipergunakan di rumah tangga.
3. Steve Ballmer: Tidak akan ada yang tertarik dengan iPhone karena mahal dan tanpa keypad
Tahun 2009, Apple meluncurkan generasi pertama iPhone. Banyak pihak skeptis dengan iPhone, termasuk CEO Microsoft, Steve Ballmer.
"USD 500? Aku menyatakan ini adalah ponsel termahal di dunia. Dan tidak akan menarik konsumen bisnis karena tidak memiliki keypad. Sehingga tidak bagus untuk email," kata dia ketika itu.
Dengan spesifikasi yang biasa saja dan harga mahal, Ballmer menilai iPhone tidak akan mencapai kesuksesan. Terlebih, Apple tidak berpengalaman di industri ponsel.
Nyatanya, iPhone merevolusi industri smartphone dan tetap laku keras sampai saat ini, termasuk di kalangan bisnis. Ditunjang ekosistem aplikasi yang bagus, iPhone tetap menjadi favorit meski pesaing berat bermunculan.
4. Thomas Watson : Komputer di dunia hanya ada lima saja
Thomas Watson adalah chairman dan CEO raksasa teknologi International Business Machines (IBM). Ia mengendalikan pertumbuhan raksasa IBM dari tahun 1914 sampai 1956.
Watson dikenal sebagai penjual yang hebat dan termasuk orang terkaya di dunia pada masanya. Namun Watson punya prediksi salah soal perkembangan industri komputer.
"Saya pikir ada pasar di dunia untuk mungkin lima buah komputer saja," kata Watson.
Kenyataannya, perkiraan Watson itu salah total. Seperti diketahui, komputer personal laku keras dan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia sehari-hari.
5. Bill Gates : Aku tak berpikir Microsoft akan membuat perangkat seperti iPad
Kedatangan komputer tablet Apple iPad di tahun 2010 tampaknya tidak membuat Bill Gates terkesan. Ia tidak merasa perangkat itu bagus.
"Aku memang sangat meyakini perangkat baca digital dan touch, namun aku aku masih berpikir campuran antara voice, pen dan keyboard yang nyata adalah bentuk mainstream-nya," kata Gates kala itu.
"iPad adalah perangkat yang bagus, namun ketika aku melihatnya, aku tidak punya pikiran seperti Microsoft seharusnya membuat perangkat seperti itu," tukasnya.
Gates terbukti salah prediksi karena berkat iPad, tablet PC menjadi perangkat mainstream. Malah kemudian perlahan-lahan menggerus pasar laptop.
6. Alan Sugar : iPod akan mati, selesai, hilang
Alan Sugar adalah pebisnis terkenal asal Inggris. Dia mendirikan Amstrad, sebuah perusahaan elektronik, dan termasuk orang terkaya di Inggris Raya.
Pada tahun 2005, Sugar memprediksi pemutar musik digital Apple iPod tidak akan diminati lagi. Malah diperkirakannya akan mati setahun kemudian.
"Natal depan, iPod akan mati, selesai, hilang," kata Sugar ketika itu.
Namun iPod kenyataannya tetap mencetak penjualan spektakuler. Sampai sekarang pun, berbagai versi iPod tetap menarik minat para konsumen.
ID Kaskus : berbau13